Cerita Jamaah Haji: Kuat Jalan Kaki Sampai Menangis di Nabawi

oleh pada Rabu, 23 Oktober 2013
Cerita Jamaah Haji: Kuat Jalan Kaki Sampai Menangis di Nabawi BandungCerita Jamaah Haji: Kuat Jalan Kaki Sampai Menangis di NabawiJasman (64), pensiunan guru SMP di Padang, Sumbar ini akhirnya bisa memenuhi mimpinya sejak 38 tahun lalu. Mimpi seorang Jasman tak lain naik haji. Sejak 1975, dia menyisihkan uang gajinya sedikit demi sedikit.

"Saya harus menafkahi istri dan 3 anak juga," kata Jasman yang ditemui di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (23/10/2013).

Kabar gembira akhirnya datang. Pada tahun ini, dia berkesempatan mengunjungi tanah suci. "Gembira rasanya," terang Jasman.

Pada 13 September, akhirnya dengan pesawat Garuda dia terbang bersama rombongan jamaah haji dari Padang untuk menunaikan ibadah haji. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di Madinah.

"Begitu menginjakkan kaki di Madinah, merinding rasanya," terang dia.

Akhirnya, setelah beristirahat dia berkesempatan menunaikan salat zuhur berjamaah di Madinah. "Tak terasa saya nangis, akhirnya Alllah mengizinkan saya ke sini," tuturnya dengan terbata.

Seluruh rasa capek dan lelah hilang. Kegembiraan datang selama mengikuti ibadah haji. Berjalan kaki sekurangnya 2 Km sehari tak terasa. Tak hanya itu saja, saat berjalan dari tempat menginap di Mina ke tempat melontar jumrah yang berjarak bolak balik 8 Km pun ditempuhnya dengan ringan.

"Enteng saja, ikhlas kita ibadah. Nggak kerasa," tuturnya.

Tak hanya Jasman, Sumiatun (55) jamaah haji asal NTB pun mengaku merasa mendapatkan kekuatan kala beribadah. Jalan kaki untuk beribadah terasa enteng.

"Rasanya senang saja, saya lihat juga banyak anak-anak gembira berlari-lari. Pokoknya senang," terang Sumiatun dengan senyum.

Sumiatun yang merupakan petani di kampungnya ini menikmati beribadah di tanah suci. Dia mengaku berat meninggalkan Mekkah dan Madinah.

"Semoga bisa kembali lagi," tutur dia sambil mengangkat koper menuju ke pesawat yang membawanya kembali ke Indonesia.

sumber

Terkait